BAHAN AJAR
Sekolah
:
SMA Al Azhar 3 B. Lampung
Mata
Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester
: XII / Ganjil
Materi
Pokok : Rangkaian
arus searah
Alokasi
Waktu : 6 Minggu x 4
Jam Pelajaran @45 Menit
·
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan
pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
·
KI 3: Memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
·
KI4: Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
B.
Kompetensi Dasar
dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
3.1
Menganalisis prinsip kerja peralatan
listrik searah (DC) berikut keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari
|
· Memahami arus
listrik dan pengukurannya
· Memahami Hukum
Ohm
· Menjelaskan
arus listrik dalam rangkaian tertutup
· Menganalisis
hambatan sepotong kawat penghantar
· Menganalisis
rangkaian hambatan
· Menganalisis
gabungan sumber tegangan listrik
· Memahami Hukum
II Kirchoff
· Menganalisis
energi dan daya listrik
· Menganalisis
prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari
|
4.1
Melakukan percobaan prinsip kerja
rangkaian listrik searah (DC) dengan metode ilmiah berikut presentasi hasil
percobaan
|
· Membuat
percobaan tentang rangkaian listrik searah
· Menyajikan
hasil percobaan tentang rangkaian listrik searah baik lisan maupun tulisan
secara sistematis
|
C.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
·
Memahami arus
listrik dan pengukurannya
·
Memahami Hukum
Ohm
·
Menjelaskan arus
listrik dalam rangkaian tertutup
·
Menganalisis
hambatan sepotong kawat penghantar
·
Menganalisis
rangkaian hambatan
·
Menganalisis
gabungan sumber tegangan listrik
·
Memahami Hukum
II Kirchoff
·
Menganalisis
energi dan daya listrik
·
Menganalisis
prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari
·
Membuat
percobaan tentang rangkaian listrik searah
·
Menyajikan hasil
percobaan tentang rangkaian listrik searah baik lisan maupun tulisan secara
sistematis
D.
Materi
Pembelajaran
PEKAN KEDUA
PERTEMUAN PERTAMA
Pengertian dan Cara Menghitung Hambatan
Jenis Suatu Penghantar
Hambatan jenis adalah
kecenderungan suatu bahan untuk melawan aliran arus listrik, di lambangkan dengan
ρ (rho). Faktor penentu besar kecilnya nilai hambatan jenis suatu penghantar
adalah bahan kawat penghantar
Kita mungkin mengira bahwa
hambatan yang dimiliki oleh sebuah kawat yang tebal lebih kecil dibandingkan
kawat yang tipis, karena kawat yang lebih tebal mempuyai area yang lebih luas
untuk aliran elektron. Kita tentunya juga memperkirakan bahwa semakin panjang
suatu penghantar, maka hambatannya juga semakin besar, karena akan ada lebih
banyak penghalang untuk aliran elektron.
Rumus Hambatan Jenis Pada Suatu
Penghantar
Berdasarkan suatu percobaan, Ohm juga
merumuskan bahwa hambatan R kawat logam berbanding lurus dengan panjang l,
berbanding terbalik dengan luas penampang lintang kawat A, dan bergantung
kepada jenis bahan tersebut. Secara matematis rumus hambatan jenis suatu
pengantar dituliskan seperti:
Dengan keterangan:
R = hambatan kawat
penghantar (Ω).
l = panjang sebuah kawat penghantar (m).
A = luas penampang lintang penghantar (m2).
ρ = hambatan jenis kawat penghantar (Ω.m).
l = panjang sebuah kawat penghantar (m).
A = luas penampang lintang penghantar (m2).
ρ = hambatan jenis kawat penghantar (Ω.m).
Konstanta pembanding ρ disebut dengan hambatan
jenis (resistivitas). Hambatan jenis kawat berbeda-beda tergantung dari
bahannya.
Contoh Soal Hambatan Jenis
1. Berapakah hambatan seutas kawat aluminium
(hambatan jenis 2,65 × 10-8Ω .m) yang mempunyai panjang 40 m dan diameter 4,2
mm?
Penyelesaian:
Diketahui:
ρ = 2,65 × 10-8 Ω .m.
l = 40 m.
d = 4,2 mm → r = 2,1 mm = 2,1 × 10-3 m.
l = 40 m.
d = 4,2 mm → r = 2,1 mm = 2,1 × 10-3 m.
Ditanya: R = ….?
Jawab:
Langkah pertama kalian cari terlebih dahulu
luas penampang (A) penghantar tersebut dengan menggunakan rumus luas lingkaran,
yaitu:
L = πr2
L = (22/7) x (2,1 × 10-3 m) 2
L = 13,86 x 10-6 m2
L = 1,4 x 10-5 m2
L = (22/7) x (2,1 × 10-3 m) 2
L = 13,86 x 10-6 m2
L = 1,4 x 10-5 m2
Jadi besarnya hambatan dari penghantar tersebut
bisa dicari dengan menggunkan rumus:
R = ρl/A
R = 2,65 × 10–8 Ω .m x 40 m /1,4 x 10-5 m2
R = 7,6 x 10-2 Ω.
R = 2,65 × 10–8 Ω .m x 40 m /1,4 x 10-5 m2
R = 7,6 x 10-2 Ω.
2. Seutas kawat nikrom yang memiliki panjang 3
meter dan memiliki hambatan 20 ohm. Seutas Kawat nikrom kedua memiliki panjang
yang sama, namun diamaternya ½ kali diameter kawat pertama. Berapakah hambatan
kawat yang kedua?
Penyelesaian:
Diketahui:
l1 = l2 = 3 m
d2 = ½ d1
R1 = 20 Ω
ρ1 = ρ2
d2 = ½ d1
R1 = 20 Ω
ρ1 = ρ2
Ditanya: R2 =
… ?
Jawab:
Karena diameter d2 = ½ d1 maka
jari-jari kawat tersebut juga sama yaitu r2 = ½ r1.
Langkah pertama kita cari terlebih dahulu luas penampang (A) kawat nikron yang
kedua dengan menggunakan rumus luas lingkaran, yaitu:
L = πr2 maka
L1 = πr2
L2 = π(½ r1)2 => L2 = ¼ πr12 => L2 = ¼L1
Jadi, A2 = ¼A1.
L1 = πr2
L2 = π(½ r1)2 => L2 = ¼ πr12 => L2 = ¼L1
Jadi, A2 = ¼A1.
Hambatan jenis kedua dari penghantar tersebut
dapat dicari dengan menggunkan rumus seperti:
R = ρl/A
ρl = R.A.
ρl = R.A.
Dalam hal ini panjang dan hambatan jenis kawat
sama, oleh karena itu:
(ρl)1 = (ρl)2
R1A1 = R2A2
20 ΩA1 = R2 x ¼A1
R2 = 4 x 20 Ω
R2 = 80 Ω.
R1A1 = R2A2
20 Ω
R2 = 80 Ω.
3. Diketahui sebuah kawat dengan
luas penampang 0,000.005 m2 dan memiliki hambatan jenis sebesar
0,000.001 Ω .m. Kawat tersebut digunakan sebagai elemen pembakar listrik 1 kW
dengan hambatan listrik 5 Ω . Panjang kawat yang diperlukan adalah….
Penyelesaian:
Diketahui:
Hambatan jenis (ρ) = 0,000.001 Ω .m
Luas penampang (A) = 0,000.005 m2
Hambatan listrik elemen (R) = 5 Ω
Hambatan jenis (ρ) = 0,000.001 Ω .m
Luas penampang (A) = 0,000.005 m2
Hambatan listrik elemen (R) = 5 Ω
Ditanya: panjang kawat yang dibutuhkan
(l)?
Jawab:
PERTEMUAN KEDUA
Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir
dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi
resistoryang sesuai namanya bersifat resistif dan
termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan
atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan
dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai
resistansinya (Ohm) resistorjuga
memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya.
Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui
dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh
karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
Simbol Resistor
Berikut adalah simbol
resistor dalam bentukgambar ynag sering
digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang
berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain
skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor
variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer
ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Kapasitas Daya Resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang
mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini
dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya
dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan
kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak
karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan
sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian
elektronika.
Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai
resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih
diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor
merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat
operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini
ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%),
resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi
kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan
resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan
toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau
dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang
banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang
digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor
oksida logam atau resistor metal film.
1. Resistor Kawat
(Wirewound Resistor)
Resistor kawat atau wirewound
resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan.
Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang
dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang
besar.
2. Resistor Arang
(Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang
dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini
merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan.
Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt,
1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
3. Resistor Oksida
Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida
logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor
yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih
baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%.
Bentuk fisik resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda
warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut.
Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam
beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film
ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan
perangkat militer.
Kode Warna Pada Resistor 4 Gelang
No comments:
Post a Comment