Contoh pembelajaran K13
Saturday, 22 November 2014
Tuesday, 11 November 2014
difraksi cahaya
1. Pengertian Difraksi Cahaya
Difraksi cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang
oleh celah sempit sebagai penghalang. Gelombang terdifraksi selanjutnya
berinterferensi satu sama lain sehingga menghasilkan daerah penguatan
dan pelemahan.
Tahun 1665 Francesco Grimaldi memperlihatkan bahwa cahaya tampak
berbelok dan memancar melebar jika melewati celah sempit. Ia menamakan
pembelokan itu difraksi.
Gambar 1. Pola difraksi pada pisau cukur sehingga tampak diperbesar. |
2. Difraksi Celah Tunggal
Dalam topik ini akan dibahas difraksi Fraunhofer yang dihasilkan oleh
celah tunggal. Salah satu jenis difraksi Fraunhofer, yaitu difraksi
dengan sumber cahaya dan layar penerima berada pada jarak tak terhingga
dari benda penyebab difraksi, sehingga muka gelombang tidak lagi
diperlakukan sebagai bidang sferis, melainkan sebagai bidang datar.
Dengan kata lain, difraksi ini melibatkan berkas cahaya sejajar.
Gambar 2. Difraksi celah tunggal. |
Pada Gambar 2. menunjukkan gelombang cahaya dengan panjang gelombang λ
didifraksikan oleh celah sempit dengan lebar d. Pola gelap dan terang
terbentuk ketika gelombang cahaya mengalami interferensi.
Beda lintasan ke titik P adalah (d/2) sinθ, dengan θ adalah sudut antara
garis tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P.
Apabila beda lintasan yang terjadi adalah 1/2 λ maka kedua cahaya
(Gambar 2) akan saling memperlemah dan menyebabkan terjadinya
interferensi minimum sehingga pada layar terbentuk pola gelap.
Jadi, pola gelap (difraksi minimum) terjadi jika:
d.sin θ = n. λ ; n = 1, 2, 3 .................................... (1)
Sementara itu, pola terang (difraksi maksimum) terjadi bila:
d.sin θ = (n- 1/2) λ; n = 1, 2, 3 ........................... (2)
3. Difraksi Celah Majemuk (Kisi Difraksi)
Kisi difraksi merupakan piranti untuk menghasilkan spektrum dengan
menggunakan difraksi dan interferensi, yang tersusun oleh celah sejajar
dalam jumlah sangat banyak dan memiliki jarak yang sama (biasanya dalam
orde 1.000 per mm).
Gambar 3. Kisi difraksi. |
Dengan menggunakan banyak celah, garis-garis terang dan gelap yang
dihasilkan pada layar menjadi lebih tajam. Bila banyaknya garis (celah)
per satuan panjang, misalnya cm adalah N, maka tetapan kisi d adalah:
d = 1/N .............................................................. (3)
Bila cahaya dilewatkan pada kisi dan diarahkan ke layar, maka pada layar akan terjadi hal-hal berikut ini.
1. Garis terang (maksimum), bila:
d.sin θ = n. λ ; n = 0, 1, 2, ........................... (4)
2. Garis gelap (minimum), bila:
d.sin θ = (n - 1/2) λ ; n = 1, 2, 3, .................... (5)
Kemampuan lensa untuk membebaskan bayangan dari dua titik benda yang
sangat dekat disebut resolusi lensa. Jika dua titik benda sangat dekat,
maka pola difraksi bayangan yang terbentuk akan tumpang tindih. Kriteria
Rayleigh menyatakan bahwa “dua bayangan dapat diuraikan jika pusat
piringan difraksi salah satunya persis di atas minimum pertama pola
difraksi yang lainnya”.
Ukuran kemampuan alat optik untuk membentuk bayangan terpisahkan dari
benda-benda rapat atau untuk memisahkan panjang gelombang radiasi yang
rapat disebut daya urai.
Contoh Soal :
Celah tunggal yang lebarnya 0,1 mm disinari berkas cahaya dengan panjang
gelombang 4.000 . Apabila pola difraksi ditangkap pada layar yang
jaraknya 20 cm dari celah, tentukan jarak antara garis gelap ketiga dan
garis pusat terang!
Pembahasan / Penyelesaian:
Diketahui:
d = 0,1 mm = 10-4 m
λ = 4.000 Å = 4 × 10-7 m
l =
20 cm = 2 × 10-1 m
Jarak garis gelap ketiga dari pusat terang p dapat dihitung dari rumus jarak gelap ke-n dari pusat terang. Jadi,
d.sin θ = n. λ
pd / l = n. λ
Untuk garis gelap ke-3 maka n = 3
Praktikum / Percobaan Fisika Sederhana
Tujuan : Melakukan percobaan difraksi pada celah tunggal.
Alat dan bahan : Sumber cahaya laser atau lampu sorot yang kuat, celah tunggal yang terbuat dari kertas disilet sepanjang ± 2,5 cm, penggaris, layar.
Cara Kerja :
Tujuan : Melakukan percobaan difraksi pada celah tunggal.
Alat dan bahan : Sumber cahaya laser atau lampu sorot yang kuat, celah tunggal yang terbuat dari kertas disilet sepanjang ± 2,5 cm, penggaris, layar.
Cara Kerja :
- Pasang alat percobaan seperti gambar.
- Sinarilah celah itu dengan laser.
- Tangkaplah bayangannya dengan layar.
- Ukurlah jarak yang sesuai dengan orde yang ditinjau.
- Ukurlah jarak x.
Monday, 10 November 2014
Thermodinamika
Terdapat
empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
- Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan
setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu
dengan lainnya.
- Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi.
Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari
suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor
yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.
Hukum pertama termodinamika adalah
suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan
mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu
bentuk perpindahan energi.
Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini
berbunyi:
Kenaikan energi internal dari
suatu sistem termodinamika sebanding
dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke
dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem
terhadap lingkungannya , yang dikatakan oleh James Presscottyang melalui
eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling
dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudofl Clausiuss pada1850: "Terdapat suatu
fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah
kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
- Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi.
Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika
terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu,
mendekati nilai maksimumnya.
Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua menyebutkan
bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang
bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang
diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya
menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor
memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya).
Sebagai contoh jika seekor beruang kutup tertidur di atas salju, maka salju dibawah
tubuh nya akan mencair karena kalor dari
tubuhberuang tersebut.
Akan tetapi beruang tersebut tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut
untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki
arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting dari hukum kedua adalah
studi tentang messin kalor.
- Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Hukum ketiga termodinamika menyatakan
bahwa perubahan entropi DSt yang berkaitan dengan
perubahan kimia atau perubahan fisika bahan murni pada T=0.
Transisi yakni perubahan fisika, dalam zat
(misalnya belerang) dari struktur A (rombik) ke B (monoklinik) pada suhu normal
disertai dengan perubahan entropi; ini diilustrasikan secara skematik di
ilustrasi T8. Dapat ditunjukkan secara eksperimen, bahwa bila suhunya mendekati
0 K, perubahan entropi transisi DSt menurun. Karena 0 K
tidak dapat dicapai secara eksperimen, hal ini diungkapkan secara matematik
Lim
DSt = 0, T=0
Secara intuitif hukum ketiga dapat dipahami dari fakta
bahwa pergerakan ionik atau molekular maupun atomik yang menentukan derajat
ketidakteraturan dan dengan demikian juga besarnya entropi, sama sekali
berhenti pada 0 K. Dengan mengingat hal ini, tidak akan ada perubahan derajat
ketidakteraturan dalam perubahan fisika atau kimia dan oleh karena itu tidak
akan ada perubahan entropi.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Materi fisika kelas 10
1. Identitas Nama Guru : Nurhayati, S.Pd Mata Pelajaran : Fisika Kelas ...
-
kisi-kisi soal fisika kelas 10 Isilah titik-titik dibawah ini dengan menggunakan notasi Ilmiah a. 400 Km …………………. m b. ...